Etiologi
Faktor predisposisi genetik memegang peranan pada spondilitis ankilosa. Penyakit ini sering ditemukan pada kelompok keluarga dengan HLA B-27, meskipun demikian tidak setiap orang dengan HLA B-27 menderita spondilitis ankilosa sehingga diduga ada faktor pemicu lainnya.
Factor resiko
Ø Laki-laki
Ø Kelompok keluarga yang memiliki gen HLA B-27
Ø Semua umur
Gejala klinik
§ Nyeri punggung yang intensitasnya bervariasi dari satu episode ke episode lainnya dan bervariasi pada setiap penderita. Nyeri sering memburuk di malam hari dan berkurang jika penderita membungkukkan badannya ke depan.
§ Kekakuan di pagi hari yang akan hilang jika penderita melakukan aktivitas juga sering ditemukan.
§ Pada penderita lainnya, tulang belakang dengan jelas tampak lurus dan kaku. Nyeri punggung bisa disertai dengan hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, kelemahan dan anemia.
§ Jika sendi yang menghubungkan tulang iga dan tulang belakang meradang, rasa nyeri akan membatasi kemampuan dada untuk mengembang dan untuk menarik nafas dalam. Kadang-kadang nyeri dimulai di sendi yang besar, seperti panggul, lutut dan bahu.
§ Sepertiga penderita mengalami serangan berulang dari peradangan mata (iritisakut), yang biasanya tidak mengganggu penglihatan.
§ Pada penderita lainnya, peradangan bisa menyerang katup jantung. Jika kerusakan tulang belakang menekan saraf atau urat saraf tulang belakang, bisa timbul mati rasa, kelemahan atau nyeri di daerah yang dipersarafinya.
§ Impotensi, inkontinensia uri di malamhari, sensasi yang berkurang pada kandung kemih dan rektum dan hilangnya refleks mata kaki akibat terjadinya sindrom kauda equine. Sindroma kauda equina (Sindroma Ekor Kuda) merupakan komplikasi yang jarang, berupa gejala yang timbul jika kolumna tulang belakang yang meradang, menekan sejumlah saraf yang berjalan dibawah ujung urat saraf tulang belakang.
Diagnosis
Agak sulit menegakkan diagnosis dini SA sebelum timbulnya deformitas yang ireversibel. Diagnosis SA dapat ditegakkan berdasarkan Kriteria New York 1984 yang dimodifikasi:
Kriteria klinis:
- Keterbatasan gerak vertebra lumbal terhadap bidang frontal dan sagital.
- Nyeri pinggang bawah lebih dari 3 bulan, menjadi baik dengan latihan dan tidak hilang dengan istirahat.
- Penurunan ekspansi dada.
Kriteria radiologis:
- Sakroilitis bilateral tingkat 3-4.
- Sakroilitis unilateral tingkat 3-4.
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan minimal 1 kriteria radiologis ditambah 1 kriteria klinis
Penatalaksanaan
- Pengobatan dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS) untuk mengurangi nyeri, mengurangi inflamasi, dan memperbaiki kualitas hidup penderita.
- Mencegah progresivitas penyakit
- Fisioterapi berupa latihan tulangbelakang untuk mencegah deformitas
- Terapi okupasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar