It's me.......

Foto saya
I'm student in one of medical faculty in my country (baru smester 3 sich.....) UmurQ baru 18 taon, but I don't like "dipanggil anak kecil". My hobby is listening to the music & of course watching korean drama...

Senin, 20 Juli 2009

Rhinitis Alergi

Defenisi:

Penyakit atau kelainan yag merupakan manifestasi klinis reaksi hipersensitivitas tipe1 (gell dan coombs) dengan mukosa hidung sebagai organ sasaran.

Etiologi:

· Alergen inhalan (dewasa) seperti asap rokok, debu, tungau, human dander,

· Ingestan, seperti susu, telur, kacang tanah, udang, dll.

· Injektan, seperti penisilin dan sengatan lebah

· Kontaktan, seperti bahan kosmetik, perhiasan.

Patomekanisme:

Rhinitis alergi muncul ketika membran mukosa terpapar oleh alergen sehingga memberikan respon yang diperantarai oleh immunoglobulin E (IgE). Respon ini memacu pelepasan mediator inflamasi, terutama histamin yang memiliki efek dilatasi pembuluh darah, peningkatan permeabilitas kapiler, iritasi ujung-ujung saraf sensoris dan aktivasi sel-sel kelenjar sehingga sekret diproduksi lebih banyak.

Gejala klinik:

Rhinitis alergi dikarakteristik oleh bersin-bersin, hidung berair, nasal kongesti, mata merah, berair,dan gatal.Sering Disertai penyakit alergi lainnya seperti asma,urtikaria.

Pengobatan:

· Terapi ideal, yaitu menghindari kontak dengan alergen penyebab.

· Terapi simtomatis dilakukan melalui pemberian anti histamin dengan kortikosteroid.

· Dapat diberikan natrium romolat dalam bentuk inhalasi untuk pencegahan.

· Untuk gejala yang berat dan terapi lain tidak memuaskan dapat dilakukan imunoterapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar