It's me.......

Foto saya
I'm student in one of medical faculty in my country (baru smester 3 sich.....) UmurQ baru 18 taon, but I don't like "dipanggil anak kecil". My hobby is listening to the music & of course watching korean drama...

Rabu, 22 Juli 2009

Berak Darah dan Lendir

A. Skenario

Berak Darah dan Lendir

Seorang anak balita, dibawa ke rumah sakit oleh ibunya dengan riwayat tiba- tiba demam, muntah- muntah dan berak encer beberapa kali sehari. Pada hari ke 3 tampak lemas, dan mulai berak darah dan lendir. Anak selalu menangis setiap kali buang air.

B. Kata Kunci

1. Anak balita

2. Tiba- tiba demam

3. Berak encer setelah tiga hari:

4. Tampak lemas

5. Berak darah dan lender

6. Muntah- muntah

7. Menangis saat buang air

C. Mikroorganieme yang menyebabkan berak darah

1. Bakteri yang melakukan invasi:

coli, Shigella, Salmonella, Campylobacter, Yersinea, Aeromonas, Pleisomonas.

2. Bakteri non invasi

V. cholera, C. perfringer, S. aureus, vibrio nonglutinabel.

3. Toksik bakteri

Clostridium difficile.

4. Parasit

Entamoeba.

5. E. coli mempunyai dua enterotoksin:

- Labile toksin

- Stabile toksin

D. Gejala yang dialami Balita

1. Berak encer, setelah 3 hari berak darah karena;

a. Hari pertama masih banyak cairan, tapi lama- kelamaan akan habis sehingga keluar mukosa ditambah darah.

b. Karena bakteri masuk sampai usus sehingga berlebihan dan kelamaan merusak usus, sehingga keluar darah.

c. Lambatnya pencegahan setelah terjadi diare

2. Balita menangis, ketika berak encer karena:

a. Ada inflamasi pada rectum bagian luar terjadi refikasi

b. Menyebabkan dehidrasi

c. Adanya luka sehingga merasa kesulitan dan akhirnya menangis

3. Setelah tiga hari tampak lemas, karena:

a. Kekurangan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi

b. Infeksi bakteri kolera

4. Anak balita tiba- tiba demam karena;

a. Sistem imun bekerja

b. Terinfeksi bakteri kolera pada system pencernaan

E. Mengapa Balita terkena diare

a. Kebiasaan buruk balita (memasukkan tangan ke mulut dengan sendirinya)

b. Lemahnya sistem imun sehingga mudah terinfeksi

c. Sel- sel jaringan belum sempurna

F. Mekanisme Muntah

Dilakukan oleh chemoreseptor trigger zone yang terletak pada ventrikel keempat dari bagian pinggir pada susuna pembuluh darah otak, trigger zone tidak mampu menyebabkan muntah jika tidak ada perintah dari pusat muntah atau medulla oblongata.

Dengan adanya sinyal ini maka denyut jantung pada perut akan meningkat memicu pylorus untuk berkontraksi sehingga menurunkan bagian intra abdominal dari eusophagus dan merelaksasikan bagian bawah dari sphincter esophagenal, hal ini memungkinkan perut untuk memasukan isinya kedalam esophagus, hal ini dilengkapi pula dengan percepatan yang meningkat dari diagram dan tekanan bolak- balik dari torakal, glottis menutup, palatum lunak naik,mulut membuka, sehingga isi perut di keluarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar