It's me.......

Foto saya
I'm student in one of medical faculty in my country (baru smester 3 sich.....) UmurQ baru 18 taon, but I don't like "dipanggil anak kecil". My hobby is listening to the music & of course watching korean drama...

Rabu, 22 Juli 2009

Diabetes Melitus

Definisi

Suatu sindrom kronik gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, akibat ketidakcukupan sekresi insulin atau resistensi insulin.

Etiologi

o Kurangnya produksi insulin à DM tipe 1/ IDDM

o Kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (resisteni insulin) à DM tipe 2/NIDDM

Klasifikasi

o DM tipe 1

o Akibat kurangnya produksi insulin

o Kerusakan sel β pankreas à autoimmune

o Insulin Dependent Diabetes Melitus

o DM tipe 2

o Akibat kurangnya sensitifitas terhadap insulin (resistensi inslin)

o Dapat berkembang hingga sel β pankreas tidak menghasilkan insulin

o Non Insulin Dependent Diabetes Melitus

o DM tipe lain

o Genetik, imunologi, infeksi, obat

o Gestasional DM

o DM pada masa kehamilan

Patomekanisme

Sebagian besar gambaran patologik dari diabetes mellitus dapat dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut ini:

  1. berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh, yang mengakibatkan naiknya konsentrasi glukosa darah sampai setinggi 300 sampai 1200 mg/dl
  2. sangat meningkatnya mobilisasi lemak dari daerah penyimpan lemak, sehingga menyebabkan terjadinya metabolisme lemak abnormal diserrtai dengan endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah, yang mengakibatkan timbulnya gejala aterosklerosis
  3. berkurangnya protein dalam jaringan tubuh

Meningkatnya kadar glukosa dalam urin penderita diabetes. Bila jumlah glukosa yang memasuki tubulus ginjal dalam filtrate glomerulus meningkat di atas kadar kritis, suatu bagian kelebihan glukosa yang bermakna tidak dapat direabsorbsi dan sebaliknya dikeluarkan ke dalam urin. Hal ini secara normal dapat timbul bila konsentrasi glukosa darah meningkat di atas 180 mg/dl, suatu kadar yang disebut sebagai “nilai ambang” darah untuk timbulnya glukosa dalam urin. Bila kadar glukosa darah meningkat menjadi 300 sampai 500 mg/dl, kadar yang umumnya dijumpai pada penderita diabetes berat yang tidak diobati, maka dalam urin setiap hari akan dilepaskan sebanyak 100 gram atau lebih glukosa.

Efek dehidrasi akibat kenaikan kadar glukosa darah pada diabetes. Pada penderita diabetes berat yang tidak diobati, kadar glukosa darahnya dapat meningkat sampai setinggi 1200 mg/dl, yakni 12 kali dari normal. Namun satu-satunya efek yang bermakna akibat peningkatan glukosa tersebut adalah dehidrasi sel-sel jaringan. Hal ini terjadi sebagian karena glukosa tidak dapat dengan mudah berdifusi melewati pori-pori membran sel, dan naiknya tekanan osmotik dalam cairan ekstraselular menyebabkan timbulnya perpindahan osmotik air keluar dari sel.

Selain efek dehidrasi selular langsung akibat glukosa yang berlebihan, keluarnya glukosa ke dalam urin akan menimbulkan keadaan diuresis osmotik. Diuresis osmotik adalah efek osmotik dari glukosa dalam tubulus ginjal yang sangat mengurangi reabsorpsi cairan tubulus. Efek keseluruhan adalah kehilangan cairan yang sangat besar dalam urin, sehingga menyebabkan dehidrasi cairan ekstraselular, yang selanjutnya menimbulkan dehidrasi kompensatorik cairan intraselular. Jadi salah satu gambaran diabetes yang penting adalah adanya kecenderungan timbulnya dehidrasi ekstraselular dan dehidrasi intraselular, dan keadaan ini dapat dihubungkan dengan timbulnya renjatan sirkulasi.

Asidosis dan koma pada diabetes. Bergesernya metabolisme karbohidrat ke metabolisme lemak pada penderita diabetes telah dibicarakan. Bila sumber energi tubuh seluruhnya bergantung pada lemak, maka kadar asam asetoasetat asam keto dan asam β-hidroksibutirat dalam cairan tubuh mungkin akan bertambah dari 1 mEq/liter menjadi 10 mEq/liter. Semua tambahan asam ini cenderung menimbulkan asidosis.

Efek kedua, yang bahkan jauh lebih penting dalam menyebabkan asidosis daripada efek yang langsung meningkatkan asam keto dalam darah, adalah berkurangnya konsentrasi natrium yang disebabkan oleh hal berikut : asam keto mempunyai nilai ambang yang rendah untuk diekskresikan oleh ginjal; oleh karena itu, bila pada diabetes konsentrasi asam keto meningkat, maka setiap hari dalam urin dapat dieksresikan 100 sampai 200 gram asam keto. Oleh karena asam keto ini merupakan asam kuat, yang pHnya sebesar 4.0 atau kurang, maka asam keto dalam jumlah kecil dapat dieksresikan dalam bentuk asam; ternyata asam keto dieksresikan dalam ikatan dengan natrium yang dilepaskan dari cairan ekstrselular. Akibatnya konsentrasi natrium dalam cairan ekstraselular biasanya akan berkurang, dan natrium digantikan oleh bertambahnya jumlah ion hidrogen, jadi semakin memperberat asidosis.

Seluruh reaksi yang biasanya terjadi pada keadaan asidosis metabolik akan terjadi juga pada asidosis diabetikum ini. Gejala ini meliputi pernapasan cepat dan dalam yang disebut “pernapasan Kussmaul”, yang menyebabkan ekspirasi karbon dioksida berlebihan, dan sangat berkurangnya jumlah bikarbonat dalam cairan ekstraselular. Walaupun efek yang eksrem ini hanya terjadi pada kebanyakan kasus diabetes yang tidak terkontrol, keadaan ini dapat menyebabkan timbulnya koma pH darah turun di bawah 7.0. seluruh perubahan elektrolit dalam darah sebagai akibat dari keadaan asidosis diabetikum yang parah.

Hubungan antara gejala-gejala diabetes diabetes lain dengan fisiologi patologis kurangnya insulin. Poliuria (pengeluaran urin secara berlebihan), polidipsia (minum air secara berlebihan), polifagia (makan secara berlebihan), berkurangnya berat badan, dan astenia (kurangnya energi) merupakan gejala paling awal penyakit diabetes. Seperti yang telah dijelaskan, gejala poliuria disebabkan oleh efek diuresis osmotik dari glukosa dalam tubulus ginjal. Sebaliknya, gejala polidipsia disebabkan oleh keadaan dehidrasi akibat gejala poliuria. Gagalnya metabolisme glukosa (dan protein) oleh tubuh menyebabkan berkurangnya berat badan dan timbul kecenderungan terjadinya gejala polifagia. Gejala astenia kelihatannya terutama disebabkan oleh hilangnya protein tubuh tetapi juga oleh berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.

Manifestasi klinis

Diagnosis DM awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas berupa:

o Polifagia, poliuria, polidipsia, astenia

o Kelainan kulit : gatal, bisul-bisul

o Kelainan ginekologis : keputihan

o Kesemutan, rasa baal

o Kelemahan tubuh

o Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh

o Infeksi saluran kemih

Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah genital atau pun daerah lipatan kulit lain seperti di ketiak dan di bawah payudara, biasanya akibat tumbuhnya jamur. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul-bisul atau luka yang lama tidak mau sembuh. Luka ini dapat timbul akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu, tertusuk peniti dan sebagainya. Pada wanita, keputihan merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan pasien datang ke dokter ahli kebidanan dan sesudah diperiksa lebih lanjut ternyata diabetes mellitus yang menjadi latar belakang keluhan tersebut. Juga dalam al ini, jamur terutama candida, merupakan sebab tersering timbulnya keluhan keputihan ini.

Rasa baal dan kesemutan akibat sudah terjadinya neuropati, merupakan juga keluhan pasien, disamping keluhan lemah dan mudah merasa lelah. Pada pasien laki-laki terkadang keluhan impotensi menyebabkan ia datang berobat ke dokter. Keluhan lain yang mungkin menyebabkan pasien datang berobat ke dokter aialah keluhan mata kabur yang disebabkan katarak, ataupun gangguan refraksi akibat perubahan-perubahan pada lensa oleh hiperglikemia. Mungkin pula keluhan kabur tersebut disebabkan kelainan pada corpus vitreum. Diplopia binokular akibat kelumpuhan sementara otot bola mata dapat pula merupakan salah satu sebab pasien berobat ke dokter mata.

Pemeriksaan penunjang

Tes Laboratorium :

- Tes Saring :

· GDP

· GDS

· Tes urin : Tes konvensional, Tes carik celup

- Tes Diagnostik :

· GDP

· GDS

· Glukosa jam ke-2 TTGO

- Tes Monitoring Terapi :

· GDP

· GD2PP

· A1c

- Tes Untuk Mendeteksi Komplikasi :

· Mikroalbuminuria

· Ureum, kreatinin, asam urat

· Kolesterol total

· Kolesterol LDL

· Kolesterol HDL

· Trigliserida

Hubungan Diabates Melitus dengan Berat Badan Menurun, Lemas, Lelah, dan Mengantuk

a. Hubungan DM tipe 2 dengan berat badan menurun dan lemas

Kadar insulin yang rendah atau resistensi insulin menyebabkan otot kekurangan glukosa yang digunakan sebagai sumber energy sehingga otot menggunakan cadangan energinya sendiri yaitu jaringan lemak dan protein. Hal tersebut menyebabkan massa otot dan jaringan lemak berkurang karena digunakan sebagai sumber energy sehingga massa tubuh berkurang atau berat badan menurun. Selain itu, penggunaan jaringan lemak dan protein di otot sebagai sumber energy menyebabkan jaringan otot kehilangan fungsi sehingga penderrrita DM sering merasa lemah dan cepat lelah.

b. Hubungan DM tipe 2 dengan rasa lelah dan mudah mengantuk

Penderita DM menunjukkan gejala klinis seperti polifagi atau selalu lapar sehingga penderita DM cenderung makan terus-menerus. Pada proses makan atau mencerna makanan, aliran darah yang membawa oksigen bergerak menuju organ pencernaan sehingga oksigen menjadi kekurangan oksigen (masih dalam batas normal). Otak yang kekurangan oksigen memberikan gejala mengantuk pada penderita DM. Selain itu, proses makan mengakibatkan glikosa darah meningkat sehingga darah mengental. Hal ini mengakibatkan darah yang membawa oksigen ke otak terhambat sehingga mengantuk.

Polifagi menyebabkan glukosa darah meningkat sehigga darah mengental dan menyebabkan pergerakan darah terhambat. Kemudian sirkulasi oksigen dalam tubuh juga ikut terhambat. Jika proses ini didukung oleh resistensi insulindefect, maka mekanisme katabolisme terhambat serta dalam tubuh kurang terbentuk energy. Hal inilah yang menyebabkan penderita DM sering merasa lemas dan lelah.

Penatalaksanaan

Penyakit Diabetes Melitus dapat ditangani denga cara non farmakoterapi dan cara farmakoterapi. Cara non farmakoterapi terbagi menjadi dua yaitu dengan olahraga dan diet rendah lemak rendah kalori. Sedangkan penanganan DM cara farmakoterapi terbagi menjadi dua yaitu:

a. Injeksi Insulin

b. Pemberian obat anti hiperglikemik oral

Ada 5 jenis obat anti hiperglikemik oral, yaitu:

ü Biguanides, misalnya metformin.

ü Thiazolidinediones/ TZD/ Glitazone, misalnya rosiglitation dan pioglitation.

ü Sulfonilurea, misalnya klorpropamid dan glimepirid.

ü Glinid, misalnya repaglinid dan nateglinid.

ü Penghambat α glukoksidasi, misalnya acarbose.


1 komentar:

  1. Penyebab-penyebab Ejakulasi dini:

    - hal Fisik
    sekian banyak aspek yg berkeadaan fisik mampu memasang terjadinya ejakulasi dini guna laki laki, sela lain adanya perselisihan buat kelenjar prostat, masalah diabetes, kesukaran kepada saraf dan sebab kegagalan pada memandu bintik ejakulasi. Pengalaman seksual di periode belia masih turut berikan andil terjadinya ejakulasi dini.

    sex yg lekaslekas dan pengalaman sex yg tak menyenangkan bakal berikan respon terhadap otak kepada memperpendek jalan ejakulasi. perihal wilayah pun berkuasa pada cepatnya berlangsung ejakulasi.

    - aspek Non-Fisik
    terkecuali penyebab fisik, faktor-faktor non fisik serta berikan andil terjadinya ejakulasi dini buat laki laki. contohnya, pasangan perempuan kembali meraup sakit, tindihan tugas yg berkembang, soal marga yg belum teratasi, orientasi seksual yg salah, gila pengalaman dekat sex, kelapangan hunian yg tak memberi dukungan disaat bercinta, kecemasan, perasaan cemas tidak sukses dan khayalan sex yg berlebihan.

    kekhawatiran atau histeria sedang sanggup jadi penyebab ejakulasi dini. sekian banyak sampel pikiran yg menghasilkan laki-laki berejakulasi dini ialah perasaan gamang tak dapat melepas pasangannya atau sejumlah pikiran berkenaan tugas. tindihan asal dekat inilah yg malahan membuatnya orgasme lebih pertama. putri yg terlampaui berjiwa lagi sanggup menyiapkan laki-laki menemukan ejakulasi atau orgasme yg terlampaui langsung. begitu dua penyebab penting terjadinya ejakulasi dini. Setidaknya ada 4 metode mengungguli ejakulasi dini yg dapat kamu praktekkan. Penyembuhan keseluruhan sebaiknya membawa-bawa ke-2 belah pihak. Komunikasi dan memburu usaha ke luar dengan yaitu penyelesaian buat mengobati perkara ejakulasi dini.

    bila pertanyaan masih belum sanggup terpecahkan serta-merta menghubungi dokter spesialis andrologi Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

    Pencegahan Kulup panjang di Klinik | sirkumsisi Jakarta

    Ejakulasi dini dan pencegahannya | Klinik kelamin di Jakarta

    Konsultasi Dokter klinik | Free Consultasion

    BalasHapus