It's me.......

Foto saya
I'm student in one of medical faculty in my country (baru smester 3 sich.....) UmurQ baru 18 taon, but I don't like "dipanggil anak kecil". My hobby is listening to the music & of course watching korean drama...

Senin, 20 Juli 2009

Sinusitis Kronik

Defenisi:

Radang mukosa sinus paranasal yang berlangsung lebih 3 bulan. Perubahan histologik mukosa sinus sudah irreversible, misalnya sudah berubah menjadi jaringan granulasi atau polipoid.

Etiologi:

· Gangguan drainase dapat disebabkan obstruksi mekanik dan kerusakan silia.

· Perubahan mukosa dapat disebabkan alergi, defisiensi imunologik, dan kerusakan silia.

· Pengobatan infeksi akut yang tidak sempurna.

· Sebaliknya, kerusakan silia dapat disebabkan oleh gangguan drainase, perubahan mukosa, dan polusi bahan kimia.

Patomekanisme:

Alergen berupa polusi bahan kimia menyebabkan silia rusak, sehingga terjadi perubahan mukosa hidung,perubahan tersebut dapat juga disebabkan oleh alergi dan defisiensi imunologik, dan perubahan tersebut mempermudah terjadinya infeksi, yang akan menjadi kronis.

Gejala klinik:

· Terasa ada sekret dalam hidung.

· Terasa ada sekret pasca nasal (post nasal drip). Sekret ini memicu terjadinya batuk kronis.

· Rasa gatal dan tidak nyaman di tenggorok.

· Gangguan pendengaran karena sumbatan tuba Eustachius.

· Nyeri kepala/sakit kepala yang biasanya terasa pada pagi hari dan berkurang atau menghilang setelah siang hari.

· Terjadi batuk dan kadang-kadang terjadi komplikasi pada paru seperti bronkitis, bronkiektasis, dan asma bronkial.

· Terjadi gastroenteritis akibat tertelannya mukopus. Sering terjadi pada anak-anak.

Pengobatan:

· Pemberian antibiotik selama minimal 2 minggu dan obat simptomatik lainnya.

· Diatermi, pungsi & irigasi sinus (sinusitis maksila), pencucian Proetz (sinusitis etmoid, sinusitis frontal & sinusitis sfenoid),

· Pembedahan radikal & tidak radikal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar